UCAPAN TERIMA KASIH UNTUK DONATUR



Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Syukur Alhamdulillah..
Pelaksanaan santunan Lebaran Yatim di Panti Asuhan Yasibu telah terlaksana dengan sukses, lancar, aman dan Insya' Allah berkah.

Kami ucapkan terima kasih atas doa, dukungan dan  kepercayaan para Bapak/ Ibu Dermawan yang telah menyalurkan ke PANTI ASUHAN YASIBU.

Kami do'akan Allah SWT senantiasa melimpahkan tolong & kurnia-Nya kepada panjenengan.
Senantiasa dilimpahkan kesehatan yang paripurna
Diberikan rezeki yang banyak barokah
Dikabulkan serta dilancarkan apa yang menjadi hajat panjenengan
Keluarga yang tentram sakinah mawadah wa rohmah
Selamat dunia & akhirat
Mendapat syafaat rosulullah Muhammad SAW dihari yaumul kiamah kelak
Aamiin Yaa Robbal'alamin.

Wassalam
Ketua Panitia Lebaran Yatim 1441 H
"Mencintai, Memulyakan dan Memandirikan Anak Yatim"

REKENING DONASI 
1.       BCA (KCP Sukun, Kota Malang)
No. Rek. : 4485.444.999
atas nama Yayasan Insan Indonesia Bersatu Malang

2.       BANK MANDIRI (KCP Malang Galunggung)
No. Rek. : 1440.0125.7698.6
atas nama Yayasan Insan Indonesia Bersatu Malang

3.       BANK SYARIAH MANDIRI (KC MALANG PASAR BESAR)
No. Rek. : 7678.877.888
atas nama Yayasan Insan Indonesia Bersatu Malang

4.       BRI (Cabang Martadinata Malang)
No. Rek.: 0344.0100.1747.564
atas nama Yayasan Insan Indonesia Bersatu Malang

5.       BRI SYARIAH (KC MALANG SOETTA)
No. Rek. : 1005.333.818
Atas nama Yayasan Insan Indonesia Bersatu Malang

6.       BANK JATIM (Cabang Malang)
No. Rek. : 0047.714.303
Atas nama Yayasan Insan Indonesia Bersatu Malang

7.       BNI (Cabang UNIBRAW Malang)
No. Rek. : 0884.294.210
Atas nama Yayasan Insan Indonesia Bersatu Malang


wa

SUDAH SEHARUSNYA KITA BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT


Karena mencintai harta dan anak-anak adalah sesuatu yang menjadi tabiat kebanyakan jiwa, sehingga akan menyebabkan lebih dia utamakan daripada kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan hal itu akan mendatangkan kerugian yang besar.

Kecenderungan hati terhadap harta juga digambarkan oleh Allah SWT, yang Artinya : “Hai Orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. (Surat Al-Munafiqun ayat 9)

Ketertarikan orang terhadap harta akan memunculkan beberapa sikap. Kita tak perlu heran jika orang-orang akan mendekat kepada mereka yang memiliki harta melimpah. Sementara dapat kita saksikan mereka yang tak punya sepeser harta akan cenderung dijauhi orang-orang.

Kita mungkin menangis saat kehilangan harta. Sebaliknya, kita akan melonjak riang begitu memperoleh harta.Sejatinya kita harus menelisik kegembiraan kita kala mendapat harta. Kita juga harus memeriksa kesedihan kita saat berpisah dengan harta.Kita seharusnya bertanya apakah kegembiraan kita kala mendapatkan harta disebabkan hanya pada jumlahnya yang bertambah? Atau kita gembira karena kita memperoleh harta tersebut dengan jalan yang benar?

Apakah harta tersebut adalah harta halal? atau justru berasal dari harta yang haram? jika kita menyadari kita memperoleh tambahan harta dari jalan yang tidak benar lalu kita masih tetap bergembira, kita harus bertanya kita bergembira untuk apa?

Kita justru harus sedih sebab bertambahnya harta akibat diperoleh dari jalan yang Allah murkai. Jika kita amat gembira karena kita mendapat jutaan harta karena korupsi, maka sifat kecenderungan terhadap yang harta yang alami sudah bergeser. Berubah menjadi kecenderungan pada hal-hal yang salah.
Begitu pula saat kita kehilangan harta. Jika berkurangnya harta karena kewajiban-kewajiban seperti zakat atau melunasi utang, seharusnya kita bersyukur. Jika berkurangnya harta bersebab amaliyah sunah seperti infak, wakaf, menolong sesama Muslim maka justru kita harus bahagia. Sejatinya yang habis dibelanjakan di jalan Allah tak benar-benar habis.

Justru harta tersebut masih utuh dan abadi. Sebabnya, harta yang dibelanjakan di jalan Allah akan menjadi saksi perbuatan amal kita di akhirat. Sementara harta yang kita tahan sejatinya itulah yang habis. Karena tidak akan menjadi pemberat amal saat pengadilan Allah digelar di Hari Akhir. Insha Allah

Salurkan Infak Anda ke rekening Panti Asuhan Yasibu:
Mandiri                 : 144-00-1257698-6
BRI                       : 6381-01-011934-53-5
BRI Syariah          : 1005333818
a.n. Yayasan Insan Indonesia Bersatu.

wa

Sedekah memiliki lima keutamaan.


Ustadz Arifin Ilham meninggalkan pesan yang amat berharga bagi umat muslim agar bersedekah.
Pesan ini diunggahnya pada Sabtu, 18 Mei 2019 atau empat hari sebelum wafat di Rumah Sakit Gleneagle George Town, Penang, Malaysia.
Pesan Ustadz Arifin Ilham sebelum meninggal ini berupa rekaman video yang sepertinya sudah lama. Ini terlihat dari saat ia memberikan tausiyah, masih dalam keadaan sehat. Badannya pun terlihat tegap berdiri saat menyampaikan dakwah dengan suaranya khasnya yang serak tapi lantang itu.
Beliau berkata:
“Ketika seorang mengalami sakaratul maut, berandai-andai kembalikan kami ke muka bumi sedetik saja, pasti bersedekah.”
“Sedekah memiliki lima keutamaan.”
“Ibnu Qayyim Aljauzi menjelaskan, kenapa tidak disebut shalat, puasa, haji, tapi malah bersedekah? (Yang disesalkan karena tidak dilakukan).”
“Pertama sedekah sangat meringankan sakaratul maut.”
“Kedua, lampu yang paling terang di alam kubur.“
“Ketiga, pintu surga yang paling besar terbuka adalah assakhoya, yang dilewati orang dermawan.“
“Keempat, tanda ibadah diterima adalah senangnya bersedekah.“
“Kelima, paling sulit menghadapi hisab adalah harta. Darimana harta didapat dan dikemanakan.”
“Maka bersyukurlah hamba Allah yang mensedekahkan jariyah hartanya walau dia wafat, maka harta itu terus mengalir sampai hari Kiamat."

Allah Berfirman:

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ 

Arab-Latin: Wa anfiqụ mimmā razaqnākum ming qabli ay ya`tiya aḥadakumul-mautu fa yaqụla rabbi lau lā akhkhartanī ilā ajaling qarībin fa aṣṣaddaqa wa akum minaṣ-ṣāliḥīn 


Artinya: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.”
(Al-Munafiqun: 10)
wa

Kenapa harus disimpan di Langit ???



QS. Muhammad (Nabi Muhammad) – surah 47 ayat 38

هَٰٓأَنتُمْ هَٰٓؤُلَآءِ تُدْعَوْنَ لِتُنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَمِنكُم مَّن يَبْخَلُ ۖ وَمَن يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَن نَّفْسِهِۦ ۚ وَٱللَّهُ ٱلْغَنِىُّ وَأَنتُمُ ٱلْفُقَرَآءُ ۚ وَإِن تَتَوَلَّوْا۟ يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوٓا۟ أَمْثَٰلَكُم

haa antum haaulaa-i tud'awna litunfiquu fii sabiili laahi faminkum man yabkhalu waman yabkhal fa-innamaa yabkhalu 'an nafsihi walaahu lghaniyyu wa-antumu lfuqaraau wa-in tatawallaw yastabdil qawman ghayrakum tsumma laa yakuunuu amtsaalakum

Artinya: Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.
Tafsir al-Jalalain (Ingatlah kalian) wahai, kalian ingatlah (kalian ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan harta kalian pada jalan Allah) maksudnya untuk menafkahkan apa yang telah diwajibkan atas kalian, yaitu zakat. (Maka di antara kalian ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri) lafal Bakhila dapat bermuta'addikan 'Ala atau 'An, untuk itu dapat dikatakan Rakhila 'Alaihi dan Bakhila 'Anhu. (Dan Allahlah Yang Maha Kaya) artinya, tidak membutuhkan infak kalian (sedangkan kalianlah orang-orang yang berhajat) kepada-Nya (dan jika kalian berpaling) dari taat kepada-Nya (niscaya Dia akan mengganti kalian dengan kaum yang lain) Dia akan menjadikan yang lain sebagai pengganti kalian (dan mereka tidak akan seperti kalian) tidak akan berpaling dari taat kepada-Nya, bahkan mereka benar-benar akan taat kepada-Nya.



wa