Oleh : Syaifuddin Nash
Membangun peradaban suatu bangsa merupakan hak dan tanggung jawab bangsa itu sendiri. Sebagai bagian dari generasi suatu bangsa kita mesti peduli untuk membangun peradaban yang menyenangkan, tentram, damai serta adil dan sejahtera. Sudah merupakan fitrah manusia ingin hidup berbangsa dan bernegara merasakan kondisi sebagaimana disebut diatas. Untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai pelaku pembangunan sebuah peradaban wajib bekerja keras, bekerja ikhlas serta bekerja terus menerus, pantang menyerah. Sebagai manusia yang awam, kita perlu meluruskan suatu ungkapan yang sangat sering kita dengar bahkan diyakini yang akhirnya membuat kita semua berpangku tangan menyerahkan persoalan kepada Allah. Ungkapan tersebut adalah : “Kita yang Merencanakan Tetapi Allah Jualah Yang Menentukan”, alangkah bijaknya jika ungkapan itu berbunyi:”Kita Yang Merencanakan, Kita yang Menentukan dan Kepada Allah Kita meminta RidhoNya”. Selaku orang yang beriman kita mesti mendudukkan segala persoalan dengan landasan ajaran ilahi. Jika ucapan, rencana serta perbuatan kita tidak sesuai dengan ajaran Allah maka dapat di pastikan apa yang kita cita-citakan tidak pernah wujud. Mari kita lihat firman Allah dalam Al-Quran surat Ar-rad (13) ayat 11 yang terjemahannya:”……. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri……….”. dari ayat ini jelaslah bahwa Allah memberi petunjuk kepada manusia apabila mempunyai cita-cita maka ia harus merencanakan dan ia juga harus menentukan baru selanjutnya meminta apa yang dilakukan untuk Allah ridhoi. Jadi mari sama-sama kita koreksi tentang ungkapan tersebut diatas dan jauhi sikap bahwa kita banyak bicara tapi sedikit tindakan, kata orang:”Talk Only No Action”. Kita merdekakan fikiran kita seluas-luasnya bahwa yang dimaksud kehendak Allah itu adalah segala urusan mesti merujuk kepada ajaran Tuhan terlebih-lebih lagi persoalan besar yaitu membangun peradaban suatu bangsa. Jika suatu bangsa belum dapat mencapai apa yang di cita-citakan lalu berlindung dengan ucapan bahwa kondisi yang dialami ini merupakan kehendak Allah, maka dapat dipastikan bangsa tersebut menjadi bangsa yang pemalas, mudah putus asa dan akan dilanda kebodohan serta kemiskinan. Sedangkan Allah jelas menunjuki bahwa perubahan itu mesti di tentukan bangsa tersebut tentunya dengan kerja yang sungguh-sungguh, kerja yang jujur, dapat di percaya dan mempunyai visi jauh kedepan. Intinya segala sesuatu yang kita rencanankan, kita pulalah yang menentukan, kemudian baru kepada Allah kita bertawakkal (berserah diri).
Ajaran Allah yaitu Al-Qur’an adalah prinsip dan merupakan kitab suci yang dapat menghantarkan ummat manusia kepada kehidupan bernegara dan berbangsa yang menghantarkan rasa bahagia. Al-Quran adalah laksana benteng yang kokoh dalam mencegah tipuan dan godaan syaitan. Mari jadikan Al-Quran sebagai pelajaran dan petunjuk hidup manusia. Informasi Allah dalam Al-Quran surat Yunus ayat 57,
artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. Allah menegaskan bahwa sungguh telah datang kepada manusia Al-Quran yang memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus dan mengeluarkan manusia dari kegelapan. Maka sangat bijak apabila kita hendak membangun sebuah peradaban berpegang teguh kepada ajaran ilahi. Jadikan Al-Quran sebagai pelajaran dari Tuhan yang Maha Berilmu. Semua pelajaran (ilmu) dalam kehidupan ini ada di dalam Al-Quran, lihat firman Allah surat Al-Baqoroh (2) ayat 31 yang artinya:” Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (ilmu pengetahuan) seluruhnya…….
Sebagai ilmu pengetahuan, Al-Qur’an mengandung ajaran yang baik untuk kehidupan kita secara pribadi maupun untuk seluruh ummat manusia. Seluruh cabang ilmu pengetahuan baik yang datang terdahulu maupun masa akan datang, baik yang telah diketahui maupun belum, semuanya bersumber dari ajaran Tuhan, jadi jangan kita mendikotomikan ilmu. Bagi yang memisahkan bahwa ini ilmu agama dan itu ilmu umum mesti merobah paradigma berfikirnya. Membangun peradaban manusia yang paling utama adalah mempersiapkan anak bangsa dengan sistem pendidikan yang mumpuni agar kelak memiliki wawasan luas tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, genarasi yang memiliki IPTEK dan IMTAQ yang berimbang (Ilmu Pengetahuan Teknologi) yang tinggi serta beriman dan bertaqwa.
Sebagai petunjuk bagi manusia, ayat-ayat yang ada dalam Al-Quran berisi ajaran yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Mampu memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan manusia, baik perihal hubungan vertikal kepada Allah maupun hubungan horizontal sesama manusia termasuk di dalamnya tentang etika bermasyarakat. Maka, jikalau manusia sudah mampu memahami isi Al-Quran, menjadikan petunjuk bagi kehidupan, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari maka prilakunya dapat dipastikan tidak bertentangan terhadap norma-norma kehidupan. Dengan demikian, peradaban manusia, khususnya peradaban masyarakat umat islam akan lebih terpandang dan disegani umat-umat lain di muka bumi ini.
Sebagai rahmat bagi insan yang beriman, ketika petunjukNya sudah kita amalkan, maka ia akan menciptakan ketenangan bagi kita, jauh dari rasa resah dan gelisah atau rasa galau. Seorang mu’min harus siap menghadapi berbagai permasalahan hidup dan kehidupan serta mampu menghantarkan dirinya dan lingkungan masyarakat kepada kehidupan yang bahagia baik dunia maupun di akhirat. Dengan itu, akan terjadi sebuah peradaban manusia yang kuat akidahnya yang siap menghadapi apapun rintangan dan tantangan hidup yang menghalanginya.
Intinya, Membangun Suatu Peradaban Yang berdasarkan Ajaran Tuhan adalah menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup kita, menuju manusia yang Qurani. Marilah kita baca Al-Quran dan kita pahami maknanya serta selanjutnya kita amalkan. Dengan demikian kita dapat meraih hidup penuh kebahagian baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara maupun lingkungan masyarakat antar bangsa. Merupakan dambaan setiap insan dapat merasakan hidup bahagia, baik duniawi maupun ukhrowi.
Salam sukses selalu buat Bapak, ibu dan donatur serta para pembaca yang di ridhoi Allah. ooOoo.
Salurkan Zakat, Infaq, Shodaqoh & Wakaf Anda melalui YASIBU
.
.
Panti Asuhan Yasibu. Jl. Babatan 3 rt:2 rw:3 Kel. Arjowinangun, Kec. Kedungkandang, Kota Malang.
Telp. 085100767634/ 085895765600
ato Transfer ke nomer rekening:
#bankmandiri : 1440012576986
#bankbri : 6381-01-011934-53-5
#brisyariah : 1005333818
a/n. Yayasan Insan Indonesia Bersatu (yasibu)
Atau Layanan Jemput Zakat ke Kediaman anda