Di
masa sekarang ini kita cukup prihatin melihat kehidupan sosial masyarakat
disekitar kita. Dimana perilaku keteladanan jarang sekali kita temukan. Individu
masyarakat larut dengan pola hidup mementingkan diri sendiri sehingga berdampak
tidak adanya sosok figur yang pantas dijadikan sebagai panutan.
Akan tetapi sebagai muslim kita tidak boleh
berputus asa dengan potret kehidupan sosial kita yang cenderung individualisme
ini, sebab Allah telah memerintahkan kepada kita untuk menteladani Rasulullah
sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Al ahdzab (33) ayat 21 yang
artinya:”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari
kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”.
Untuk itu marilah kita lihat sosok Nabi
Muhammad Saw dalam perjalanan kehidupannya. Menurut ahli sejarah, Rasulullah
Muhammad adalah seorang pemimpin Negara yang ulung, pemimpin spiritual yang
taat, pedagang yang di percaya dan seorang pendidik yang cerdas.
1.Nabi Muhammad Saw
Sebagai Negarawan Yang Ulung
Nabi telah berhasil membangun peradaban di
Madinah dengan terwujudnya kesejahteraan dan keadilan ditengah-tengah kehidupan
masyarakat, kita kenal istilah Madinatul Munawaroh (toto tentrem kerto raharjo
gemah ripah loh jinawi). Ini disebabkan Nabi dalam mengurus pemerintahan
mengedepankan sifat siddiq (benar, jujur). Sementara jika kita lihat para
penyelenggara Negara hari ini, sifat jujur yang dimiliki merupakan barang yang
sangat langka dan mahal sehingga tugas untuk membangun peradaban Indonesia demi
terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat masih menjadi tanda tanya.
Kita butuh berapa pemilu lagi? Atau mungkin kita tidak bisa mewujudkannya,
sebab banyak para penyelenggara Negara hanya memikirkan dirinya sendiri dan
keluarganya atau kelompoknya dari pada kepentingan rakyat. Kecuali adanya perubahan
yang signifikan sebagaimana perilaku Nabi, dimana beliau sampai menjelang
ajalnya saja yang keluar dari mulut Nabi ummati…ummati…ummati (rakyatku…3x).
Begitulah Nabi sangat mencintai rakyatnya wajar saja kesejahteraan dan keadilan
dapat terwujud, karena mencintai rakyat berarti memenuhi keinginannya. Bukankah
keinginan rakyat di belahan dunia manapun menginginkan kehidupan yang adil dan
sejahtera, terlebih lagi Indonesia yang di karunia sumber daya alam yang
melimpah ruah. Tentunya ini bukanlah merupakan PR ( pekerjaan rumah) yang
sangat sulit, asal ada komitmen dan integritas yang kuat pada diri para
penyelenggara Negara ini. Kata kuncinya berjiwa siddiq (jujur), jauhkan diri
dari tindak pidana korupsi dan senantiasa mencintai rakyat.
2.Nabi Muhammad Saw Sebagai
Pemimpin Spiritual Sejati
Kehidupan sehari-hari Nabi sangat taat
kepada perintah dan larangan Allah. Perilaku Nabi senantiasa berlandaskan
ajaran Allah, boleh di katakan beliau luput dari perbuatan-perbuatan di murkai
Allah. Kemudian dalam pergaulan lintas agama, Nabi menjunjung tinggi sikap
toleransi sehingga terciptalah perdamaian. Masyarakat Islam, Nasrani dan Yahudi
hidup berdampingan dengan harmonis, saling menghargai, saling menghormati dan
saling menyayangi layaknya seperti bersaudara. Ini karena Rasulullah
menampilkan sifat tabligh (penyampai, informative)
Jika kita lihat hari ini para alim ulama,
pemuka agama dan tokoh-tokoh ormas, apakah mereka sungguh-sungguh melaksanakan
perintah dan larangan Allah sehingga luput dari perbuatan-perbuatan yang di
murkai Allah? Jawabannya bisa kita lihat bagaimana fenomena ummat Islam hari
ini. Ada ummat
yang terjerumus kepada tindakan kriminalitas, tindakan anarkis hingga melakukan
aksi bom bunuh diri yang merugikan orang banyak, meskipun yang melakukan,
keburukan, kejahatan tersebut hanyalah oknum akan tetapi dampaknya bisa
menimbulkan pandangan negative terhadap Islam, bahkan menjadi phobia kepada
Islam. Apakah ini disebabkan ummat Islam sekarang ini kehilangan sosok figur
sebagai panutan yang selalu mengayomi ummat dan memberi keteladanan serta
mengajarkan hidup penuh dengan toleransi seperti Nabi dahulu contohkan.
3.Nabi Muhammad Saw Seorang Pedagang (enterpreneur) Yang di
Percaya
Di dalam aktivitas perdagangannya, Nabi
adalah orang yang sangat di percaya. Semua usaha yang beliau kelola menggunakan manajemen ajaran Allah. Para mitra bisnis maupun konsumen senang bertransaksi
dengan beliau, mereka tidak pernah dirugikan sehingga semakin banyak saja orang
ingin mengadakan hubungan dagang dengan Nabi, karena beliau mempunyai sifat amanah
(di percaya). Konon karena
sifst ini pula Sayyidah Khadijah seorang saudagar kaya tertarik untuk berbisnis
dengan Nabi yang akhirnya ia menjadi istri Nabi.
Selanjutnya bagaimana dengan para pedagang
(enterpreneur) dewasa ini, kebanyakan mereka mulai dari pedagang kecil sampai
pengusaha besar sulit di percaya. Aktifitas usahanya banyak merugikan orang dan
bahkan bisa membahayakan orang banyak, tindakan menghalalkan segala cara untuk
meraih keuntungan merupakan hal yang lumrah. Sungguh sangat jauh dengan
perilaku Nabi dalam menjalankan bisnisnya, padahal seorang pedagang mestinya
bisa menjadi orang yang dekat dengan Allah dan mencontoh Nabi. Lihat saja
hadist Nabi yang artinya “Sembilan dari
sepuluh pintu rejeki adalah perdagangan”. Dan seorang pedagang merasakan
betul kesempitan maupun kelapangan rejeki yang Allah berikan karena Allah Maha
pemberi rejeki, hanya saja berpulang kepada rasa syukurnya. Jika bersyukur akan
di tambahkan nikmatnya dan bila ingkar adzab Allah sangat pedih. Setiap rejeki
yang di terima ada hak untuk orang lain yang harus di keluarkan analoginya
seperti kita makan dan minum setiap hari setelah itu pasti kita keluarkan dari
tubuh kita. Apa jadinya apabila kita masukkan setiap hari makanan dan minuman
kedalam tubuh kita tetapi tidak kita keluarkan? Kemudian janganlah takut
kehilangan harta ketika kita bersedekah kata Nabi” Tidaklah berkurang hartamu
bersedekah bahkan bertambah…bertambah.
4.Nabi Muhammad Saw Sebagai
Seorang Pendidik Yang Cerdas ( Visioner )
Perjalanan Syiar Nabi dalam menyampaikan
risalah Allah banyak melahirkan hafidz (penghafal Al qur’an), wajib belajar
sampai liang lahat dan sangat banyak hadist Nabi yang berhubungan dengan
pendidikan. Nabi bersifat Fathonah (cerdas, visioner) mempunyai visi dan misi yang jelas
mengantarkan ummat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan ini di teruskan
para khalifah islam. Kejayaan Islam di tandai dengan kemajuan dunia pendidikan
dimana Cordova (ibu kota
Spanyol pada masa dinasti Abbasiyah thn 750M) merupakan Greatest Center of Learning di
Eropa. Begitu pula kemunduran Islam dimulai setelah kehancuran total yang
dialami oleh Cordova dengan musnahnya lembaga pendidikan dan buku-buku ilmu
pengetahuan akibat peperangan. Namun perlu di catat peperangan masa lampau
(termasuk perang salib) bukanlah perang antar agama melainkan perang untuk merebut daerah
kekuasaan yang berpengaruh terhadap aspek ekonomi dan politik. Jadi peperangan
yang terjadi lebih di sebabkan oknum yang tidak senang terhadap kemajuan Islam.
Mengapa dikatakan oknum karena tidak ada satu agamapun yang memperbolehkan
ummatnya berbuat kejahatan dan kerusakan sehingga buku-buku ilmu pengetahuan
yang bermanfaat untuk kehidupan seluruh manusia di lenyapkan. Oleh sebab itu marilah hentikan pertikaian, peperangan atas
nama agama, apakah itu antar agama terlebih lagi satu agama. Mari kita
konsentrasi menyiapkan generasi ini dengan pendidikan yang mempunyai visi dan
misi yang jelas untuk menjadikan anak bangsa ini sebagai tuan rumah di negeri
sendiri. Mudah-mudahan para pakar pendidikan kita bisa melahirkan system
pendidikan yang bisa menjawab tantangan zaman, sebagaimana sabda Nabi” Didiklah anakmu sesuai zamannya”.
Potensi kekayaan alam kita sangat kaya
mestinya dikelola oleh bangsa ini tidak melibatkan pihak asing, bukan kita anti
asing tetapi apabila anak bangsa ini mempunyai tenaga ahli yang mumpuni untuk
menggali sumber daya alam negeri ini tentunya kekayaan Negara akan lebih besar
yang akan kita dapatkan. Pada gilirannya Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) kita mampu untuk menjamin hidup yang layak bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dan pendidikan di kehendaki bukan hanya melahirkan orang yang
berteknologi tinggi tetapi juga berakhlakul karimah, anak bangsa seperti inilah
yang di butuhkan di Negara yang kita banggakan ini.
Semoga uraian di atas menyadarkan kita untuk
segera kembali mencontoh sifat-sifat Nabi, jangan terjadi pengabaian terhadap
uswatun hasanah. Kita mesti sadar sesadar-sadarnya bahwa kita jangan hanya
meninggalkan anak cucu kita berupa materi saja tapi wariskan kehidupan yang baik kepada mereka
dengan senantiasa mencintai Allah dan menteladani Rasullullah. Salam sukses selalu buat bapak-bapak, ibu-ibu
para pembaca dan para donatur yang di cintai Allah.
Salurkan Zakat Anda melalui Yayasan Insan Indonesia Bersatu (Yasibu) untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan kita semua.
.
.
Panti Asuhan Yasibu. Jl. Babatan 3 rt:2 rw:3 Kel. Arjowinangun, Kec. Kedungkandang, Kota Malang. Telp. 085100767634 ato ke nomer rekening
• Bankmandiri : 1440012576986
• Bankbri : 6381-01-011934-53-5
• Brisyariah : 1005333818
a/n. Yayasan Insan Indonesia Bersatu (yasibu)
Atau Layanan Jemput Zakat ke Kediaman Anda
Salurkan Zakat Anda melalui Yayasan Insan Indonesia Bersatu (Yasibu) untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan kita semua.
.
.
Panti Asuhan Yasibu. Jl. Babatan 3 rt:2 rw:3 Kel. Arjowinangun, Kec. Kedungkandang, Kota Malang. Telp. 085100767634 ato ke nomer rekening
• Bankmandiri : 1440012576986
• Bankbri : 6381-01-011934-53-5
• Brisyariah : 1005333818
a/n. Yayasan Insan Indonesia Bersatu (yasibu)
Atau Layanan Jemput Zakat ke Kediaman Anda