4 Taladan Nabi Muhammad ini Buat Kalian Menjadi Pemimpin Hebat


Di masa sekarang ini kita cukup prihatin melihat kehidupan sosial masyarakat disekitar kita. Dimana perilaku keteladanan jarang sekali kita temukan. Individu masyarakat larut dengan pola hidup mementingkan diri sendiri sehingga berdampak tidak adanya sosok figur yang pantas dijadikan sebagai panutan.
   Akan tetapi sebagai muslim kita tidak boleh berputus asa dengan potret kehidupan sosial kita yang cenderung individualisme ini, sebab Allah telah memerintahkan kepada kita untuk menteladani Rasulullah sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Al ahdzab (33) ayat 21 yang artinya:”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”.
   Untuk itu marilah kita lihat sosok Nabi Muhammad Saw dalam perjalanan kehidupannya. Menurut ahli sejarah, Rasulullah Muhammad adalah seorang pemimpin Negara yang ulung, pemimpin spiritual yang taat, pedagang yang di percaya dan seorang pendidik yang cerdas.


1.Nabi Muhammad Saw Sebagai Negarawan Yang Ulung
   Nabi telah berhasil membangun peradaban di Madinah dengan terwujudnya kesejahteraan dan keadilan ditengah-tengah kehidupan masyarakat, kita kenal istilah Madinatul Munawaroh (toto tentrem kerto raharjo gemah ripah loh jinawi). Ini disebabkan Nabi dalam mengurus pemerintahan mengedepankan sifat siddiq (benar, jujur). Sementara jika kita lihat para penyelenggara Negara hari ini, sifat jujur yang dimiliki merupakan barang yang sangat langka dan mahal sehingga tugas untuk membangun peradaban Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat masih menjadi tanda tanya. Kita butuh berapa pemilu lagi? Atau mungkin kita tidak bisa mewujudkannya, sebab banyak para penyelenggara Negara hanya memikirkan dirinya sendiri dan keluarganya atau kelompoknya dari pada kepentingan rakyat. Kecuali adanya perubahan yang signifikan sebagaimana perilaku Nabi, dimana beliau sampai menjelang ajalnya saja yang keluar dari mulut Nabi ummati…ummati…ummati (rakyatku…3x). Begitulah Nabi sangat mencintai rakyatnya wajar saja kesejahteraan dan keadilan dapat terwujud, karena mencintai rakyat berarti memenuhi keinginannya. Bukankah keinginan rakyat di belahan dunia manapun menginginkan kehidupan yang adil dan sejahtera, terlebih lagi Indonesia yang di karunia sumber daya alam yang melimpah ruah. Tentunya ini bukanlah merupakan PR ( pekerjaan rumah) yang sangat sulit, asal ada komitmen dan integritas yang kuat pada diri para penyelenggara Negara ini. Kata kuncinya berjiwa siddiq (jujur), jauhkan diri dari tindak pidana korupsi dan senantiasa mencintai rakyat.

2.Nabi Muhammad Saw Sebagai Pemimpin Spiritual Sejati
   Kehidupan sehari-hari Nabi sangat taat kepada perintah dan larangan Allah. Perilaku Nabi senantiasa berlandaskan ajaran Allah, boleh di katakan beliau luput dari perbuatan-perbuatan di murkai Allah. Kemudian dalam pergaulan lintas agama, Nabi menjunjung tinggi sikap toleransi sehingga terciptalah perdamaian. Masyarakat Islam, Nasrani dan Yahudi hidup berdampingan dengan harmonis, saling menghargai, saling menghormati dan saling menyayangi layaknya seperti bersaudara. Ini karena Rasulullah menampilkan sifat tabligh (penyampai, informative)
   Jika kita lihat hari ini para alim ulama, pemuka agama dan tokoh-tokoh ormas, apakah mereka sungguh-sungguh melaksanakan perintah dan larangan Allah sehingga luput dari perbuatan-perbuatan yang di murkai Allah? Jawabannya bisa kita lihat bagaimana fenomena ummat Islam hari ini. Ada ummat yang terjerumus kepada tindakan kriminalitas, tindakan anarkis hingga melakukan aksi bom bunuh diri yang merugikan orang banyak, meskipun yang melakukan, keburukan, kejahatan tersebut hanyalah oknum akan tetapi dampaknya bisa menimbulkan pandangan negative terhadap Islam, bahkan menjadi phobia kepada Islam. Apakah ini disebabkan ummat Islam sekarang ini kehilangan sosok figur sebagai panutan yang selalu mengayomi ummat dan memberi keteladanan serta mengajarkan hidup penuh dengan toleransi seperti Nabi dahulu contohkan.


3.Nabi Muhammad Saw  Seorang Pedagang (enterpreneur) Yang di Percaya
   Di dalam aktivitas perdagangannya, Nabi adalah orang yang sangat di percaya. Semua usaha yang beliau  kelola menggunakan manajemen ajaran Allah. Para mitra bisnis maupun konsumen senang bertransaksi dengan beliau, mereka tidak pernah dirugikan sehingga semakin banyak saja orang ingin mengadakan hubungan dagang dengan Nabi, karena beliau mempunyai sifat amanah (di percaya). Konon karena sifst ini pula Sayyidah Khadijah seorang saudagar kaya tertarik untuk berbisnis dengan Nabi yang akhirnya ia menjadi istri Nabi.
   Selanjutnya bagaimana dengan para pedagang (enterpreneur) dewasa ini, kebanyakan mereka mulai dari pedagang kecil sampai pengusaha besar sulit di percaya. Aktifitas usahanya banyak merugikan orang dan bahkan bisa membahayakan orang banyak, tindakan menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan merupakan hal yang lumrah. Sungguh sangat jauh dengan perilaku Nabi dalam menjalankan bisnisnya, padahal seorang pedagang mestinya bisa menjadi orang yang dekat dengan Allah dan mencontoh Nabi. Lihat saja hadist Nabi yang artinya “Sembilan dari sepuluh pintu rejeki adalah perdagangan”. Dan seorang pedagang merasakan betul kesempitan maupun kelapangan rejeki yang Allah berikan karena Allah Maha pemberi rejeki, hanya saja berpulang kepada rasa syukurnya. Jika bersyukur akan di tambahkan nikmatnya dan bila ingkar adzab Allah sangat pedih. Setiap rejeki yang di terima ada hak untuk orang lain yang harus di keluarkan analoginya seperti kita makan dan minum setiap hari setelah itu pasti kita keluarkan dari tubuh kita. Apa jadinya apabila kita masukkan setiap hari makanan dan minuman kedalam tubuh kita tetapi tidak kita keluarkan? Kemudian janganlah takut kehilangan harta ketika kita bersedekah kata Nabi” Tidaklah berkurang hartamu bersedekah bahkan bertambah…bertambah.

4.Nabi Muhammad Saw Sebagai Seorang Pendidik Yang Cerdas ( Visioner )
   Perjalanan Syiar Nabi dalam menyampaikan risalah Allah banyak melahirkan hafidz (penghafal Al qur’an), wajib belajar sampai liang lahat dan sangat banyak hadist Nabi yang berhubungan dengan pendidikan. Nabi bersifat Fathonah (cerdas, visioner) mempunyai visi dan misi yang jelas mengantarkan ummat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan ini di teruskan para khalifah islam. Kejayaan Islam di tandai dengan kemajuan dunia pendidikan dimana Cordova (ibu kota Spanyol pada masa dinasti Abbasiyah thn 750M) merupakan Greatest Center of Learning di Eropa. Begitu pula kemunduran Islam dimulai setelah kehancuran total yang dialami oleh Cordova dengan musnahnya lembaga pendidikan dan buku-buku ilmu pengetahuan akibat peperangan. Namun perlu di catat peperangan masa lampau (termasuk perang salib) bukanlah perang antar agama  melainkan perang untuk merebut daerah kekuasaan yang berpengaruh terhadap aspek ekonomi dan politik. Jadi peperangan yang terjadi lebih di sebabkan oknum yang tidak senang terhadap kemajuan Islam. Mengapa dikatakan oknum karena tidak ada satu agamapun yang memperbolehkan ummatnya berbuat kejahatan dan kerusakan sehingga buku-buku ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan seluruh manusia di lenyapkan. Oleh sebab itu  marilah hentikan pertikaian, peperangan atas nama agama, apakah itu antar agama terlebih lagi satu agama. Mari kita konsentrasi menyiapkan generasi ini dengan pendidikan yang mempunyai visi dan misi yang jelas untuk menjadikan anak bangsa ini sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Mudah-mudahan para pakar pendidikan kita bisa melahirkan system pendidikan yang bisa menjawab tantangan zaman, sebagaimana sabda Nabi” Didiklah anakmu sesuai zamannya”.

   Potensi kekayaan alam kita sangat kaya mestinya dikelola oleh bangsa ini tidak melibatkan pihak asing, bukan kita anti asing tetapi apabila anak bangsa ini mempunyai tenaga ahli yang mumpuni untuk menggali sumber daya alam negeri ini tentunya kekayaan Negara akan lebih besar yang akan kita dapatkan. Pada gilirannya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kita mampu untuk menjamin hidup yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan pendidikan di kehendaki bukan hanya melahirkan orang yang berteknologi tinggi tetapi juga berakhlakul karimah, anak bangsa seperti inilah yang di butuhkan di Negara yang kita banggakan ini.
   Semoga uraian di atas menyadarkan kita untuk segera kembali mencontoh sifat-sifat Nabi, jangan terjadi pengabaian terhadap uswatun hasanah. Kita mesti sadar sesadar-sadarnya bahwa kita jangan hanya meninggalkan anak cucu kita berupa materi saja tapi  wariskan kehidupan yang baik kepada mereka dengan senantiasa mencintai Allah dan menteladani Rasullullah. Salam sukses selalu buat bapak-bapak, ibu-ibu para pembaca dan para donatur yang di cintai Allah.

Salurkan Zakat Anda melalui Yayasan Insan Indonesia Bersatu (Yasibu) untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan kita semua.
.
.
Panti Asuhan Yasibu. Jl. Babatan 3 rt:2 rw:3 Kel. Arjowinangun, Kec. Kedungkandang, Kota Malang. Telp. 085100767634 ato ke nomer rekening
• Bankmandiri : 1440012576986
• Bankbri : 6381-01-011934-53-5
• Brisyariah : 1005333818
a/n. Yayasan Insan Indonesia Bersatu (yasibu)
Atau Layanan Jemput Zakat ke Kediaman Anda

wa