Alhamdulillah tidak terasa semua umat muslim sedunia akan bertemu dengan bulan yang penuh berkah Bulan Suci Ramadhan 1433H yang InsyaAllah akan dimulai pada tanggal 20 Juli 2012 M. Perintah puasa Ramadhan uraiannya ditemukan dalam surat Al-Baqarah (2): 183, 184, 185, dan 187.
"Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa,"(QS 2:183)
"(yaitu) dalam beberapa hari
yang tertentu. ...." (QS 2:184)
Pelaksanaan puasa dilaksanakan dengan cara menahan dahaga dan lapar
mulai dari subuh hingga terbenamnya mentari di ufuk timur; (sekitar 14
jam). Berarti selama melaksanakan puasa tubuh mengalami proses
metabolisme atau makanan didaur ulang dalam sistem pencernaan sekitar 8
jam, dengan perincian 4 jam makanan disiapkan dengan keasaman tertentu
dengan bantuan asam lambung, untuk selanjutnya dikirim ke usus, 4 jam
kemudian makanan diubah wujudnya menjadi sari-sari makanan di usus kecil
kemudian diabsorobsi oleh pembuluh darah dan dikirim keseluruh tubuh.
Waktu sisa 6 jam merupakan waktu yang ideal bagi sistem percernaan untuk
istirahat.
Selama melaksanakan puasa Ramadan tersebut, menjadi
hal yang penting memahami manfaatnya. Apalagi jika dilakukan secara
ikhlas dan disertai kepercayaan dan pengetahuan yang memadai tentang
manfaat pelaksanaan puasa bagi kesehatan tubuh, khususnya kesehatan
jantung dan pembuluh darah.
Struktur Jantung dan Pembuluh Darah
Ukuran
jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah
satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung
terletak di dalam rongga dada, dan di balik tulang dada/sternum.
Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung
hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh
selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma.
Lapisan pertama menempel sangat erat pada jantung, sedangkan lapisan
luarnya lebih longgar dan berair, hal ini untuk menghindari gesekan
antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa secara
konstan oleh jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh
sebuah lapisan otot menjadi empat ruang yaitu Ventrikel (bilik kanan dan
kiri) dan Atrium (Serambi kanan dan kiri). Dinding serambi jauh lebih
tipis dibandingkan dinding bilik. Selanjutnya bilik kiri dan pembuluh
darah besar atau aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang
memiliki pembuluh darah. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung
mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung
berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan
kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Berbagai
jenis penyakit jantung dan pembuluh darah yang telah menjadi penyebab
kematian tertinggi di dunia. Beberapa jenis penyakit tersebut, seperti;
penyakit jantung koroner, penyakit tekanan darah tinggi (Hipertensi),
Hipertensi Jantung (Hipertention Heart Disease), Ventrikel fibrillation,
Stroke, dan banyak lagi jenis penyakit degeneratif jantung lainnya.
Umumnya
penyakit-penyakit tersebut, disebabkan karena hiperlipidemia (kelebihan
lemak darah), hiperkolesterolemia (Kelebihan kolesterol darah) yang
bersifat kronis, serta lama-kelamaan akan membentuk deposit didalam
dinding pembuluh darah, dan akhirnya menyebabkan kekakuan pembuluh darah
tersebut, bahkan dapat terjadi penymbatan pembuluh darah, sehingga
berakibat tekanan pada pembuluh darah meninggi yang disebut hipertensi.
Manfaat Berpuasa Bagi Kesehatan Jantung
Bagi
penyakit kardivaskuler, tidak ada penanggulangan yang lebih baik selain
mencegahnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup
sehat, melaksanakan pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan
berserat dan bersayur, serta tidak makan berlebihan makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol tinggi), serta dilanjutkan dengan olah
raga atau aktivitas yang teratur.
Berpuasa akan melatih
seseorang, untuk hidup teratur, serta mencegah kelebihan makan. Menurut
penelitian, puasa dapat menyehatkan tubuh, sebab makanan berkaitan erat
dengan proses metabolisme tubuh. Saat berpuasa ternyata terjadi
peningkatan HDL and apoprotein alfa1, dan penurunan LDL ternyata sangat
bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa
penelitian menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme
penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol,
melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut
tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia.
Keadaan
psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa
ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan
jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil
kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan
pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah rterial dan menambah
volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga
menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah.
Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit
pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan
lainnya.
Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan
mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan
bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol
tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang
pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit
diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat
menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama
kepada bermacam-macam penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol,
diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.
Penghentian
konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin
dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai
1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini
akan member perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam
puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini
berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan
menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel
darah merah.
Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi
pengkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel
darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat.
Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa
diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang meberika
pengaruh stumulatif bagi respon imunitas tubuh.
Pada pelitian
terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apobetta, menaikkan
kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat
menjauhkan seragan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Penelitian
endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat
rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan
ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam
jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu
rahasia hidup jangka panjang.